Kamis, 16 Januari 2014

Bahagiamu Bahagiaku

Agung termenung. Sejenakmemandangi foto seorang gadis yang ada di tangannya. Teringat betapa cantiknyagadis itu. Dan sekarang ia sedang menunggunya. Ya, pagi tadi Raisameneleponnya. Ia minta ditemani ke toko buku, ada beberapa buku yang harusdibelinya.
    Agung tidak pernah menolak apayang diminta oleh Raisa. Bahkan jika Raisa memintanya untuk  datangkerumahnya setiap malam, mungkin Agung pun akan selalu memenuhinya. Agungmemang menjadi guru privat Raisa. Matematika tepatnya. Pasalnya, nilaimatematika Raisa selalu jelek, ia selalu dimarahi kedua orangtuanya. Maka dariitu, kedua orangtua Raisa memninta Agung untuk mengajari dan memotivasi Raisaagar giat belajar.
    Tepat pukul 15.00, Raisa menemuiAgung di alun-alun kota. Ya, mereka selalu bertemu disana.
" Maaf nunggu lama..." sahut Raisa.
Agung tersenyum. "Udah biasa, nunggu Permaisuri loading kayakkamu!"
Raisa cemberut. Namun tawa mereka segera pecah.
"Yuk..kita berangkat.." ajak Raisa.
Merekapun pergi ke toko buku dekat alan-alun kota.
    Setibanya di toko buku, Raisalangsung menyambar beberapa buku yang diperlukannya. Agung memperhatikannya. Iatersenyum. Pikirnya, beruntung ia bisa dekat dengan Raisa. Ya, sahabatnya sejakkecil. Dan dengan tidak sadar, Agung menyukainya. Namun ia tidak memberanikandiri untuk mengungkapkan isi hatinya. Ia masih memendam perasaan itu.
"Heiiii....." tegur Raisa sambil menepuk pundak Agung.
"Jangan ngelamun!!! Tambah jelek, tauuu!!!!" canda Raisa. Agungmencubit pipinya. Mereka tertawa bersama.
    Setelah memilih beberapa buku,Raisa menuju kasir dan membayarnya. Merekapun pulang.
    Di perjalanan pulang, Agungbertemu dengan Doni, teman sekelasnya. Agung pun memperkenalkan Doni kepadaRaisa. Mereka berjabat tangan. 
"Senang berkenalan denganmu.." ucap Doni
Raisa tersenyum, dan mereka segera berlalu.
    Keesokan harinya, Agung menemuiRaisa di alun-alun kota. Tapi tidak seperti biasanya, kali ini Raisa yangmenunggu Agung untuk beberapa lama hingga akhirnya Agung tiba.
"Hmmm, tumben datang duluan..." Agung menyapa.
"Hehe.. malu dong kalo aku datang telat teruss..." Raisaterkekeh-kekeh.
Tiba-tiba Raisa memeluk agung. Agung merasa keheranan lantas bertanya,
"Ada apa? Kok kegirangan gitu??"
"Hmmmm, tadi malem Doni nge-wall, katanya dia mau ngajak aku dinner malam ini... aduuuuh senengg deh!" Raisa bercerita.
Agung termenung. Ada rasa sesak di dadanya. Doni?? Darimana ia tahu facebookRaisa?? Agung berpikir.
"Menurut kamu gimana?" tanya Raisa.
Agung hanya diam. Mengangguk.
"Ya, bagus. Jadi kamu mau dinner sama dia?" Agung balik bertanya.
"Tentu....." Raisa menjawab yakin.
Merekapun segera berlalu. Agung pergi dengan segurat rasa sakit di uluhatinya. Ada apa ini? Cemburukah namanya?

    Satu hari... Dua hari... tigahari... Raisa selalu menolak bila adiajak belajar oleh Agung. Alasannya banyak!Sakit, latihan teater, kerja kelompok, dan masih banyak lagi. Hingga suatuhari, saat Agung memintanya belajar Matematika namun Raisa menolak, Agungmendapati Raisa sedang jalan berdua dengan DonI di mall. Mereka bergandengantangan. Dan Raisa tamapak begitu bahagia. Mereka tertawa bersama.         Agung memandanginyasejenak. Sejenak nafasnya berhenti berhembus. Sejenak jantungnya berhentiberdetak. Sejenak darahnya berhenti mengalir. Semuanya mati! Ada rasa sakityang menghujam hatinya, dalam. Amat dalam. Hingga ia tak mampu lagi berdiri da nmelihat kenyataan: RAISA-nya lebih memilih orang lain daripadanya yang selama ini selalu rela berkorban untuk Raisa. Tapi tak apalah, gumam Agung.
"Bahagiamu, bahagiaku juga, Raisa. Walau akhirnya kau bersama dia...."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar